Sriwijaya Journal of International Relations http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir <p style="text-align: justify;"><em>Sriwijaya Journal of International Relations </em>(SJIR) ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2963-6108">2963-6108</a> (print) | ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2963-4865">2963-4865</a> (online) adalah jurnal yang dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya. Jurnal ini diterbitkan secara periodik dua kali dalam satu tahun (Juni dan Desember)<em>.</em></p> Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya en-US Sriwijaya Journal of International Relations 2963-6108 KERJASAMA PERDAGANGAN MINYAK CHINA ARAB SAUDI DI TENGAH POLITIK PEMOTONGAN PRODUKSI MINYAK OPEC http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir/article/view/52 <p>China bergantung pada impor minyak dari negara-negara produsen minyak karena untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Salah satunya Arab Saudi yang sejak lama telah menjalin kerjasama perdagangan minyak dengan China. Penelitian ini menggunakan konsep The Politics Of Oil dan kerjasama bilateral dengan data sekunder dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dampak kebijakan pemotongan produksi minyak OPEC&nbsp; terhadap kerjasama perdagangan minyak China-Arab Saudi adalah terjadinya perlambatan ekspor minyak Arab Saudi ke China selama tiga tahun berturut-turut sehingga China yang bergantung pada impor minyak harus meningkatkan impor minyak dari negara lain seperti Rusia yang mengambil alih posisi Arab Saudi sebagai pemasok minyak terbesar ke China, Sehingga Arab Saudi merasa khawatir hal itu akan mengganggu kerjasama perdagangan minyaknya dengan China. Adapun strategi untuk meningkatkan kerjasama perdagangan minyak China Arab Saudi dengan meningkatkan investasi untuk membangun kerjasama dalam jangka waktu yang panjang dan hal itu membuat ekspor minyak Arab Saudi ke China secara bertahap pulih dan meningkatkan volume perdagangan untuk menciptakan ketergantungan perdagangan yang menguntungkan bagi&nbsp; China dan Arab Saudi.</p> Andi Ismira Yulia Gitra Riady Ibnu Khaldun Sriwiyata Ismail Copyright (c) 2022 Andi Ismira, Yulia Gitra, Riady Ibnu Khaldun, Sriwiyata Ismail https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-29 2022-12-29 2 2 1 11 10.47753/sjir.v2i2.52 INDONESIA'S POLICY REGARDING TO COMBAT WITH IUU FISHING THROUGH JOKO WIDODO'S GOVERNMENT SINKING SHIPS POLICY (2014-2019) http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir/article/view/47 <p><em>This study aims to describe Indonesia's policies in maritime security related to IUU fishing through the sinking ships policy during the 2014-2019 period of Joko Widodo's administration. The research method used is descriptive qualitative research. In this study, the author uses the theory of foreign policy, the concept of maritime security, and the concept of IUU Fishing to conduct the analysis in this study. The results of this study are the reason why the government's used to issue this policy based on efforts to realizing Joko Widodo's vision to make Indonesia a global maritime fulcrum, in addition to the existence of a national law that regulates the implementation of the sinking ships policy, with the results of research that the implementation of the foreign sinking ships policy was considered quite effective in reducing the number of illegal fishing in Indonesia. See the number of sunken boats has decreased in certain years, and the fisherman's exchange rate during 2015-2019 has increased every year, the average income of fishermen has increased each year during 2015-2019.</em></p> Elvina Mesha Nurul Dewi Dairatul Maarif Copyright (c) 2022 Elvina Mesha Nurul Dewi, Dairatul Maarif https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-29 2022-12-29 2 2 12 24 10.47753/sjir.v2i2.47 KAMPANYE GREENPEACE DALAM MENCEGAH AKTIVITAS PENGEBORAN MINYAK OLEH SHELL DAN FINLANDIA DI WILAYAH ARKTIK http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir/article/view/53 <p>Arktik merupakan salah satu korban dalam perubahan iklim global. Perubahan iklim global ini menyebabkan es di Arktik meleleh, sehingga mengkhawatirkan masyarakat internasional untuk dampak yang akan muncul nantinya di kemudian hari. Dengan kondisi ini, Arktik menjadi lebih mudah diakses melalui jalur laut dan menarik perusahaan untuk hadir. Jumlah eksplorasi gas dan minyak di laut Arktik pun meningkat pesat. Shell, salah satu perusahaan besar di Indonesia, bahkan mengirim penghancur es milik Finlandia. Hal ini menimbulkan masalah bagi Greenpeace, yang peduli mengenai keberlanjutan wilayah ini sehingga mengadukan Shell melalui kampanye tersebut. Tulisan ini mencoba untuk menganalisis strategi Greenpeace dalam kampanye Save the Arctic dan melihat efektivitasnya. Isu ini dianalisis melihat perspektif komunikasi media global, serta menggunakan kampanye sebagai konsep dan metode kualitatif dalam mendeskripsikan masalah. Peran NGOs dan media juga akan menjadi alat analisis demi melihat efektivitas kampanye Greenpeace. Dapat dilihat bahwa kampanye yang dilakukan Greenpeace dikatakan efektif karena mampu menyebarkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai hal ini, mengumpulkan dukungan, bahkan menghentikan aktivitas pemecahan es oleh Shell di Arktik.</p> Maudy Noor Fadhlia Copyright (c) 2022 Maudy Noor Fadhlia https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-29 2022-12-29 2 2 25 41 10.47753/sjir.v2i2.53 ANALISIS DINAMIKA PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBIJAKAN PERDAGANGAN PROTEKSIONISME AMERIKA SERIKAT http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir/article/view/51 <p>Sejak tahun 2018, Amerika telah mengambil beberapa kebijakan perdagangan yang bersifat proteksionisme. Beberapa di antaranya adalah diberlakukannya tarif impor aluminium dan pencabutan status GSP beberapa mitra dagangnya. Amerika Serikat sebagai salah satu negara perintis pembentukan WTO yang bertujuan untuk memfasilitasi liberalisasi perdagangan dunia justru mengambil kebijakan yang berlawanan dengan prinsip perdagangan bebas. Teori yang digunakan adalah Teori Kestabilan Hegemoni yang menjelaskan bahwa negara hegemon seperti Amerika Serikat akan mengambil kebijakan berdasarkan kepentingannya sendiri, dan konsep yang digunakan adalah Nasionalisme Ekonomi yang menggambarkan bentuk kebijakan perdagangan proteksionis yang diambil oleh Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan Amerika Serikat mengambil kebijakan perdagangan proteksionis dengan melihat faktor-faktor yang ada dalam sistem perdagangan internasional. Penelitian ini juga bersifat eksplanatif dan menggunakan teknik analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab Amerika Serikat mengambil kebijakan perdagangan proteksionis adalah karena mengalami kerugian perdagangan akibat adanya aturan pemberian perlakuan istimewa kepada negara berkembang dalam WTO. Aturan ini dimanfaatkan sebagai legitimasi oleh Tiongkok dalam kebijakan industri aluminiumnya yang merugikan industri aluminium Amerika Serikat serta India dalam kebijakan impornya yang menghambat akses pasar produk susu dari Amerika Serikat.</p> <p>&nbsp;</p> Meity Estetika Azhar Gunawan Lestari Elake Copyright (c) 2022 Meity Estetika https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-29 2022-12-29 2 2 42 69 10.47753/sjir.v2i2.51 STRATEGI KEBIJAKAN BLUE ECONOMY INDONESIA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA ERA JOKO WIDODO http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir/article/view/49 <p>Artikel ini menganalisis pengambilan kebijakan <em>Blue Economy </em>yang dikaitkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang diusung <em>United Nations </em>oleh Indonesia pada era Joko Widodo. Pembangunan yang berkelanjutan adalah suatu agenda pembangunan yang menjadi kerja global. Tulisan ini juga membahas terkait relevansi <em>Blue Economy </em>dengan SDGs, Model Strategi <em>Blue Economy </em>yang diterapkan Jokowi Dodo, dan Analisis Pengambilan Kebijakan <em>Blue </em>Economy. Tulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Analisis kebijakan <em>Blue Economy </em>menggunakan teori <em>Decision Making </em>tipe Model Aktor Rasional yang dicetus oleh Graham T Alisson. Sebagai hasil analisis, ditemukan bahwasanya terdapat tujuan dan sasaran, alternatif, konsekuensi atau akibat, dan juga pilihan untuk ekosistem laut Indonesia. Tujuan dan sasaran Jokowi menerapkan <em>Blue Economy </em>adalah untuk mendukung suksesnya SDGs dan menkonservasi ekosistem laut Indonesia hingga tahun 2030. Adapun alternative dari Joko Widodo menggabungkan konsep pembangunan ekonomi <em>Green Economy</em> dengan <em>Blue Economy</em>. Dalam hal ini, Indonesia perlu memberhentikan segala aktifitas dan tindakan eksploitasi yang berdampak pada keuntungan nasional dan dialihfungsikan ke eksplorasi dan <em>innovative techniques</em>. Dengan demikian, Blue Economy menjadi pilihan Joko Widodo untuk mendukung pembangunan berkelanjutan serta menjaga ekosistem laut Indonesia.</p> Y. A. Wahyuddin Raka Maypangestu Hidayat Tri Ridho Verdiansyah Copyright (c) 2022 Y. A. Wahyuddin, Raka Maypangestu Hidayat, Tri Ridho Verdiansyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2022-12-29 2022-12-29 2 2 70 87 10.47753/sjir.v2i2.49